Kamis, 22 April 2010

Perlengkapan Instalasi Tenaga

Penghantar

Penghantar yang digunakan adalah berupa kabel yang memiliki bermacam-macajenisnya. Penghantar untuk instalasi lisrik telah diatur dalam PUIL 2000. Menurut PUIL 2000 pasal 7.1.1 Persyaratan umum penghantar, bahwa “semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang.”

Jenis Penghantar

Dilihat dari jenisnya penghantar dibedakan menjadi:
  • Kabel instalasi
Kabel instalasi ini digunakan untuk instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan untuk instalasi rumah tinggal yang pemasangannya tetap yaitu NYA dan NYM.
  • Kabel tanah
Terdapat dua jenis kabel tanah yaitu :

a. Kabel tanah termoplastik tanpa perisai
b. Kabel tanah bthermoplastik berperisai
  • Kabel Fleksibel
Kode Pengenal Kabel

Huruf Kode Komponen

N = Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar
NA = Kabel jenis standar dengan aluminium sebagai penghanar
Y = Isolasi PVC
re = Penghantar padat bulat
M = Selubung PVC
A = Kawat Berisolasi
rm = Penghantar bulat berkawat banyak
se =Penghantar padat bentuk sektor
sm = Penghantar dipilin bentuk sektor
-1 = Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning
-0 = Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning.

Pemilihan Luas Penampang Penghantar

Pemilihan luas penampang penghantar harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa “penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh.”
- Untuk Arus Searah : In = P/V (A)
- Untuk Arus Bolak-balik Satu Fasa: In = P/(V.Cos φ) (A)
- Untuk Arus Bolak-balik tiga Fasa: In = P/(3^1/2 .V.Cos φ) (A)
KHA = 125% X In
Dimana: I = Arus Nominal Beban Penuh (A)
P = Daya Aktif (W)
V = Tegangan (V)
Cos φ = Faktor Daya

2. Drop Voltage

Drop voltage atau disebut dengan susut tegangan merupakan perbedaan antara tegangan sumber dengan tegangan di beban, karena tegangan di beban tidak sama dengan tegangan sumber yaitu tegangan di beban lebih kecil dari tegangan sumber, dapat disebabkan oleh factor arus dan impedansi saluran.

3. Sifat Lingkungan

Sifat lingkungan merupakan kondisi dimana penghantar itu dipasang. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan:
- Penghantar dapat dipasang atau ditanam dalam tanah denagan memperhatikan kondisi tanah yang basah, kering atau lembab. Itu akan berhubungan dengan pertimbangan bahan isolasi penghantar yang digunakan.
- Suhu lingkungan seperti suhu kamar dan suhu tinggi, penghantar yang digunakan akan berbeda.
- Kekuatan mekanis, misalnya: pemasangan penghantar di jalan raya berbeda dengan di dalam ruangan atau tempat tinggal. Penghantar yang terkena beban mekanis, harus dipasang di dalam pipa baja atau pipa beton sebagai pelindungnya.

4. Kemungkinan Lainnya

Kemungkinan lainnnya merupakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti penambahan beban yang akan mengacu pada kenaikan arus beban sehingga perhitungan KHA penghantar untuk memilih luas penampang penghantar akan berbeda. Drop tegangan maksimum yang diizinkan adalah dua persen untuk penerangan dan lima persen untuk instalasi daya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar