Minggu, 25 April 2010

Kesimpulan - kesimpulan Mengenai Transfrmator

Transformator :
a). memindahkan daya listrik dari satu sisi ke sisi lainnya.
b). tidak ada perubahan frekuensi
c). bekerja berdasarkan induksi elektromagnetis
d). dua rangkaian terjadi mutual induksi saling mempengaruhi

Transformator ideal adalah trafo yang rugi-ruginya nol, artinya daya pada belitan primer sama dengan daya dibelitan sekunder.

Perbandingan tegangan primer dan sekunder disebut perbandingan transformasi. Perbandingan transformasi (Ȩ) juga berlaku pada perbandingan belitan primer dan sekunder.

Tegangan sekunder yang dihasilkan berbeda sudut phasa tegangan primer dengan sekunder sebesar 1800.

Inti trafo dibuat dari bahan ferro magnetis berupa plat-plat tipis yang ditumpuk menjadi satu sehingga membentuk inti dengan ketebalan tertentu.

Ada beberapa jenis inti trafo, diantaranya, bentuk EI, bentuk L, bentuk M,
bentuk UI.

Spesifikasi teknik sebuah transformator dicantumkan dalam nameplate, mencakup data pabrik pembuat, daya trafo, tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer, arus sekunder, frekuensi dan impendansi trafo.

Ada dua jenis kerugian dalam transformator, yaitu rugi inti dan rugi tembaga.

Untuk mengukur rugi inti dilakukan dengan pengujian trafo tanpa beban dan untuk mengukur rugi tembaga dilakukan dengan pengujian trafo hubung singkat.

Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, merupakan perbandingan antara daya output dengan daya input trafo.

Autotransformator termasuk trafo yang dibuat dengan rancangan berbeda,karena belitan primer dan belitan sekunder menggunakan satu belitan.

Trafo pengukuran ada dua jenis, yaitu trafo pengukuran tegangan (Potensial Transformer) dan trafo pengukuran arus (Current Transformer).

Trafo pengukuran tegangan (Potensial Transformer) menurunkan daritegangan menengah atau tegangan tinggi menjadi tegangan pengukuran,misalnya 20KV/100V.

Trafo pengukuran arus (Current Transformer) menurunkan dari arus yang besar menjadi arus pengukuran, misalnya 400A/5A.

Transformator 3 phasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi.

Trafo 3 phasa memiliki enam belitan. Tiga belitan primer dan tiga belitan sekunder.

Ada dua metoda hubungan belitan primer dan belitan sekunder, yaitu hubungan Delta (segitiga), belitan sekunder Y (bintang).

Hubungan transformator 3 phasa antara tegangan primer dan tegangan sekunder perbedaan phasa dapat diatur dengan metoda aturan hubungan jam belitan trafo, contoh : Hubungan Dy5.

Belitan trafo 3 phasa Dy5, menunjukkan belitan primer dalam hubungan Delta (segitiga), belitan sekunder Y (bintang), beda phasa antara tegangan primer- sekunder 5 x 300 = 1500.

Disamping hubungan bintang dan segitiga dikenal juga hubungan segitiga terbuka (open delta- VV conection) dan hubungan Zig-zag.

Untuk mendinginkan trafo dipakai minyak trafo yang berfungsi sebagai isolasi antara belitan primer dan sekunder.

Paralel dua transformator dilakukan dengan cara menyambungkan secara paralel dua transformator. Syarat paralel: tegangan harus sama, daya trafo mendekati sama, impedansi trafo sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar