Jumat, 30 April 2010

Sistem Operasi Jaringan Distribusi

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan, sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Pada umumnya sistem distribusi tenaga listrik di Indonesia terdiri atas beberapa bagian, sebagai berikut :

• Gardu Induk (GI)
• Saluran Tegangan Menengah (TM)/ Distribusi Primer
• Gardu Distribusi (GD)
• Saluran Tegangan Rendah (TR)

Gardu induk akan menerima daya dari saluran transmisi kemudian menyalurkannya melalui saluran distribusi primer menuju gardu distribusi. Sistem jaringan distribusi terdiri dari dua buah bagian yaitu jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Jaringan distribusi primer umumnya bertegangan tinggi (20 KV atau 6 KV). Tegangan tersebut kemudian diturunkan oleh transformator distribusi pada gardu distribusi menjadi tegangan rendah (220 atau 380 volt) untuk selanjutnya disalurkan ke konsumen melalui saluran distribusi sekunder.


Gardu Induk Pada Sistem Distribusi

Gardu Induk adalah suatu instalasi, terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :
1. Transformasi tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau ke tegangan menengah.
2. Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik.
3. Pengaturan daya ke gardu gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan gardu gardu distribusi melalui feeder tegangan menengah. Peralatan dan fasilitas penting yang menunjang untuk kepentingan pengaturan distribusi tenaga listrik yang ada di Gardu Induk adalah :

a. Sisi Tegangan Tinggi
- Transformator Daya
- Pemutus Tenaga (CB)
- Saklar Pemisah (DS)
- Pengubah transformator Berbeban
- Transformator Arus (CT)
- Transformator Tegangan (PT)
b. Sisi Tegangan Menengah
- Pemutus Tenaga trafo (incoming circuit Breaker)
- Pemutus Tenaga Kabel (outgoing Circuit Breaker)
- Trafo Arus (CT)
- Trafo Tegangan (PT)
c. Peralatan Kontrol
- Panel Kontrol
- Panel Relay
- Meter1meter pengukuran

Sistem Distribusi Primer

Sistem distribusi primer merupakan bagian dari sistem distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat suplai daya besar (Bulk Power Source) atau disebut gardu induk ke pusat pusat beban. Sistem distribusi primer atau sistem distribusi tegangan menengah tersususn oleh penyulang utama (main feeder) dan penyulang percabangan (lateral). Jaringan distribusi di Indonesia adalah jaringan distribusi bertegangan 20 KV.

Sistem Distribusi Sekunder

Sistem distribusi sekunder merupakan bagian dari sistem distribusi, yang bertugas mendistribusikan tenaga listrik secara langsung dari trafo distribusi ke pelanggan. Jaringan distribusi sekunder di Indonesia adalah jaringan distribusi bertegangan 220/380 Volt.


Saluran Bawah Tanah


Untuk saluran bawah tanah sistem penyaluran tenaga listriknya akan dilakukan di bawah tanah sepanjang saluran yang digunakan adalah kabel tanah yang direntangkan sepanjang daerah beban yang dilaluinya. Bahan untuk kabel tanah pada umumnya terdiri atas tembaga dan alumunium. Sebagai isolasi dipergunakan bahan bahan berupa kertas serta perlindungan mekanikal berupa timah hitam. Untuk tegangan menengah sering juga dipakai minyak sebagai isolasi. Jenis kabel yangs sering digunakan adalah GPLK (Gewapend Papier Lood Kabel)atau NKBA (Normalkabel mit Bleimantel Ausenumheullung). Kabel ini jenis kabel minyak dengan bahan isolasi XLPE (Cross Linked Polyethylene). Jaringan bawah tanah direncanakan untuk kawasan dengan padat beban lebih tinggi, misalnya kota metropolitan atau kota kota besar. Untuk kawasan dengan padat beban sedang atau tidak seragam biasanya menggunakan jaringan campuran. Bagian bagaian kabel untuk melayani daerah industri, perdagangan dan kantor kantor. Penanaman kabel dapat dilakukan secara langsung atau memakai pipa pelindung. Pemakaian kabel tanah dengan pipa pelindung dilakukan untuk keperluan setempat, misalnya jaringan menyebrang sungai, instalasi didalam gedung dan lain lain. Selain itu penanaman dan perentangan kabel tanah didalam lubang yang telah digali perlu penanganan khusus, karena hal ini akan mempengaruhi umur maupun kemampuan kabel dalam penyaluran tenaga. Beberapa pertimbangan untuk kabel tanah dapat disebut seperti berikut.

Keuntungan atau kelebihan berupa:

  • Kabel tanah tidak terlihat, maka tidak mengganggu pemandangan atau lingkungan. Hal ini penting untuk kota yang padat penduduknya seta padat lalu1lintas kendaraan.
  • Pengoperasiannya lebih mudah karena tidak terpengaruh oleh hujan, petir, atau angin rebut.
Sedangkan kerugian atau kekurangan adalah :
  • Harganya yang tinggi, lebih lebih untuk tegangan yang tinggi.
  • Bilamana terjadi gangguan, tidak mudah untuk menemukan tempat gangguan terjadi. Lagipula, melakukan reparasi pada kabel yang rusak, sangat sulit karena mengganggu lalu1lintas kendaraan, sehingga menambah masalah kemacetan lalu1lintas.


Kamis, 29 April 2010

Saluran Udara


Saluran udara digunakan pada pemasangan di luar bangunan, direnggangkan pada isolator-isolator diantara tiang-tiang sepanjang beban yang dilalui suplai tenaga listrik, mulai gardu induk sampai ke pusat beban ujung akhir. Jaringan udara direncakan untuk kawasan dengan kepadatan beban rendah atau sangat rendah, misalnya pinggiran kota, kampung/kota1kota kecil, dan tempat tempat-tempat yang jauh serta luas dengan beban tersebar. Seringkali digunakan untuk melayani daerah yang sedang berkembang sebagai tahapan sementara. Kota-kota besaar dengan mayoritas perumahan kebanyakan menggunakan jaringan udara. Bahan yang banyak dipakai untuk kawat penghantar adalah tembaga dan alumunium. Secara teknis, tembaga lebih baik daripada aluminium, karena memiliki daya hantar arus yang lebih tinggi. Namun karena harga tembaga yang tinggi, lagipula memiliki kecenderungan untuk senantiasa naik, kian lama pemakaian kawat alumunium lebih banyak dipakai. Apalagi, kawat tembaga sering menjadi sasaran pencurian karena dapat diolah untuk pembuatan barang-barang laian yang laku di pasaran. Karenanya kawat alumunium berinti baja (ASCR atau Alumunium Cable Steel Reinforced ) banyak dipakai untuk saluran udara tegangan tinggi maupun tegangan menengah. Sedangkan untuk saluran tegangan rendah banyak dipakai kawat alumunium telanjang ( AAC atau All Alumunium Cable). Kini untk saluran udara banyak juga dipakai kawat udara alumunium punter berisolasi.
Beberapa pertimbangan untuk saluran udara dapat disebut seperti berikut

Keuntungan atau kelebihan berupa :
  • Investasi atau biaya untuk membangun aluran udara jauh lebih rendah dibanding dengan kabel tanah, yaitu berbanding sekitar 1 :516, bahkan lebih tinggi untuk tegangan yang lebih tinggi.
  • Kawat untuk daerah-daerah yang lahannya merupakan batu, lebih mudah membuat lubang untuk tiang listrik daripada membuat jalur lubang bagi kabel tanah.
  • Terutama untuk tegangan extra tingi, masing1masing fase dapat diletakkan cukup jauh terpisah.
  • Pemeliharaan lebih mudah dan mencari tempat saluran terganggu juga jauh lebih mudah.
Kerugian atau kekurangan pada saluran udara berupa:

  • Lebih mudah terganggu karena angin ribut, hujan, petir, maupun anak1anak yang main layang1layang.
  • Menggangu pemandangan dan bahkan dianggap mengganggu lingkungan.
  • Bilamana terjadi kawat putus, dapat membahayakan manusia.
  • Khusus untuk tegangan tinggi, medan elektromagnetik yang berasal dari saluran udara, sering dianggap berbahaya utnuk keselamatan manusia.

Rabu, 28 April 2010

Selasa, 27 April 2010

Kontrol Kecepatan dan Daya Motor Induksi Tiga Fasa

Motor induksi fasa tiga, khususnya motor induksi rotor sangkar tupai merupakan salah satu jenis motor yang paling banyak digunakan di industri. Kelebihan dari motor ini, di antaranya adalah konstruksinya yang sederhana dan kuat serta memerlukan sangat sedikit pemeliharaan sebagaimana pada motor DC.

Berbeda dengan motor DC yang kecepatannya dapat dikendalikan dengan mudah (yaitu melalui pengaturan tegangan armatur dan pengaturan arus eksitasinya), pengaturan kecepatan motor induksi fasa tiga memerlukan penanganan yang jauh lebih kompleks dan ini merupakan salah satu kelemahan dari motor induksi. Motor DC mempunyai dua sumber, yaitu tegangan armatur dan arus eksitasi, sedangkan motor induksi hanya mempunyai satu sumber, yaitu sumber tegangan stator. Kecepatan motor induksi ditentukan oleh frekuensi tegangan masukan dan jumlah kutub motor seperti yang dijelaskan dengan rumus:

N = 120 f/P

di mana:
N = kecepatan putaran rotor,
f = frekuensi tegangan sumber,
P = jumlah kutub motor (ditentukan oleh belitan stator).

Jadi, berdasarkan formula di atas dapat dikatakan bahwa kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengubahan jumlah kutub dan pengubahan frekuensi tegangan masukan ke stator motor. Karena jumlah kutub ditentukan oleh belitan statornya, maka pengubahan kutub ini hanya bisa dilakukan melalui desain belitan stator motor, sedangkan untuk pengaturan frekuensi dan tegangan masukan memerlukan pengubah frekuensi tengangan
masukkan stator. Unit pengatur ini umum juga disebut sebagai inverter.

Pengaturan kutub banyak digunakan pada beban-beban yang dalam operasinya memerlukan beberapa kecepatan yang berbeda, misalnya kecepatan rendah dan kecepatan tinggi. Sedangkan pengaturan frekuensi pada motor induksi banyak diterapkan untuk beban-beban yang memerlukan pengaturan kecepatan dari nol sampai dengan maksimal seperti yang diterapkan di bidang transportasi seperti kereta listrik.


Senin, 26 April 2010

Syarat -Syarat Pemasangan Instalasi Rumah/Gedung


Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat -syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.

Syarat -syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
3. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :
- Rekapitulasi material dan harga
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
- Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik dan tenaga, antara lain :

Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik
rumah/gedung adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat terjamin.

Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder /pengisi/incoming) dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi.

Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya.

Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke tanah. Pipa Instalasi Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan ukuran " agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.

Saklar dan Kotak Kontak
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar menjadi lebih kecil. Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).

Aturan pemasangan saklar :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.

Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik.

Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.

Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP) Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan
tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.

Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal).

Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.

Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.

Minggu, 25 April 2010

Kesimpulan - kesimpulan Mengenai Transfrmator

Transformator :
a). memindahkan daya listrik dari satu sisi ke sisi lainnya.
b). tidak ada perubahan frekuensi
c). bekerja berdasarkan induksi elektromagnetis
d). dua rangkaian terjadi mutual induksi saling mempengaruhi

Transformator ideal adalah trafo yang rugi-ruginya nol, artinya daya pada belitan primer sama dengan daya dibelitan sekunder.

Perbandingan tegangan primer dan sekunder disebut perbandingan transformasi. Perbandingan transformasi (Ȩ) juga berlaku pada perbandingan belitan primer dan sekunder.

Tegangan sekunder yang dihasilkan berbeda sudut phasa tegangan primer dengan sekunder sebesar 1800.

Inti trafo dibuat dari bahan ferro magnetis berupa plat-plat tipis yang ditumpuk menjadi satu sehingga membentuk inti dengan ketebalan tertentu.

Ada beberapa jenis inti trafo, diantaranya, bentuk EI, bentuk L, bentuk M,
bentuk UI.

Spesifikasi teknik sebuah transformator dicantumkan dalam nameplate, mencakup data pabrik pembuat, daya trafo, tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer, arus sekunder, frekuensi dan impendansi trafo.

Ada dua jenis kerugian dalam transformator, yaitu rugi inti dan rugi tembaga.

Untuk mengukur rugi inti dilakukan dengan pengujian trafo tanpa beban dan untuk mengukur rugi tembaga dilakukan dengan pengujian trafo hubung singkat.

Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, merupakan perbandingan antara daya output dengan daya input trafo.

Autotransformator termasuk trafo yang dibuat dengan rancangan berbeda,karena belitan primer dan belitan sekunder menggunakan satu belitan.

Trafo pengukuran ada dua jenis, yaitu trafo pengukuran tegangan (Potensial Transformer) dan trafo pengukuran arus (Current Transformer).

Trafo pengukuran tegangan (Potensial Transformer) menurunkan daritegangan menengah atau tegangan tinggi menjadi tegangan pengukuran,misalnya 20KV/100V.

Trafo pengukuran arus (Current Transformer) menurunkan dari arus yang besar menjadi arus pengukuran, misalnya 400A/5A.

Transformator 3 phasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi.

Trafo 3 phasa memiliki enam belitan. Tiga belitan primer dan tiga belitan sekunder.

Ada dua metoda hubungan belitan primer dan belitan sekunder, yaitu hubungan Delta (segitiga), belitan sekunder Y (bintang).

Hubungan transformator 3 phasa antara tegangan primer dan tegangan sekunder perbedaan phasa dapat diatur dengan metoda aturan hubungan jam belitan trafo, contoh : Hubungan Dy5.

Belitan trafo 3 phasa Dy5, menunjukkan belitan primer dalam hubungan Delta (segitiga), belitan sekunder Y (bintang), beda phasa antara tegangan primer- sekunder 5 x 300 = 1500.

Disamping hubungan bintang dan segitiga dikenal juga hubungan segitiga terbuka (open delta- VV conection) dan hubungan Zig-zag.

Untuk mendinginkan trafo dipakai minyak trafo yang berfungsi sebagai isolasi antara belitan primer dan sekunder.

Paralel dua transformator dilakukan dengan cara menyambungkan secara paralel dua transformator. Syarat paralel: tegangan harus sama, daya trafo mendekati sama, impedansi trafo sama.

Sabtu, 24 April 2010

Sakelar Mekanis

Sakelar sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam instalasi listrik, penghubung dan pemutus arus listrik secara manual disebut dengan sakelar mekanis diantaranya sakelar togel (toggle swich).
Beberapa jenis sakelar togel antara lain:
1. Sakelar SPST (Single Pole Single Throw Switch), merupakan sakelar togel yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, yaitu sebagai pemutus dan penghubung saja.
2. Sakelar ini hanya digunakan pada motor dengan daya > 1 HP.
3. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch), merupakan sakelar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Sakelar ini dapat bekerja sebagai penukar. Dalam pemutusan dan menghubungkan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.
4. Sakelar DPST (Double Pole Single Throw Switch), merupakan sakelar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat menghubung dan memutus saja. Untuk jenis konstruksi putar jenis sakelar ini banyak dijumpai pada kotak sekering instalasi rumah (panel hubung bagi yang paling sederhana).
5. Sakelar DPDT (Double Pole Double Throw Switch), merupakan sakelar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat digunakan sebagai penukar. Pada instalai motor dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor arus arus searah dan dan motor satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor.
6. Sakelar TPST (Three Pole Single Trhow Switch), merupakan sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk motor 3 fasa atau system 3 fasa lainnya.
7. Sakelar TPDT (Three Pole Double Trhow Switch), merupakan sakelar dengan tiga kutub yang dapat bekerja kedua arah. Sakelar ini digunakan pada instalasi motor tiga fasa atau system tiga fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putar motor 3 fasa, layanan motor 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

Kamis, 22 April 2010

Perlengkapan Instalasi Tenaga

Penghantar

Penghantar yang digunakan adalah berupa kabel yang memiliki bermacam-macajenisnya. Penghantar untuk instalasi lisrik telah diatur dalam PUIL 2000. Menurut PUIL 2000 pasal 7.1.1 Persyaratan umum penghantar, bahwa “semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang.”

Jenis Penghantar

Dilihat dari jenisnya penghantar dibedakan menjadi:
  • Kabel instalasi
Kabel instalasi ini digunakan untuk instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan untuk instalasi rumah tinggal yang pemasangannya tetap yaitu NYA dan NYM.
  • Kabel tanah
Terdapat dua jenis kabel tanah yaitu :

a. Kabel tanah termoplastik tanpa perisai
b. Kabel tanah bthermoplastik berperisai
  • Kabel Fleksibel
Kode Pengenal Kabel

Huruf Kode Komponen

N = Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar
NA = Kabel jenis standar dengan aluminium sebagai penghanar
Y = Isolasi PVC
re = Penghantar padat bulat
M = Selubung PVC
A = Kawat Berisolasi
rm = Penghantar bulat berkawat banyak
se =Penghantar padat bentuk sektor
sm = Penghantar dipilin bentuk sektor
-1 = Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning
-0 = Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning.

Pemilihan Luas Penampang Penghantar

Pemilihan luas penampang penghantar harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa “penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh.”
- Untuk Arus Searah : In = P/V (A)
- Untuk Arus Bolak-balik Satu Fasa: In = P/(V.Cos φ) (A)
- Untuk Arus Bolak-balik tiga Fasa: In = P/(3^1/2 .V.Cos φ) (A)
KHA = 125% X In
Dimana: I = Arus Nominal Beban Penuh (A)
P = Daya Aktif (W)
V = Tegangan (V)
Cos φ = Faktor Daya

2. Drop Voltage

Drop voltage atau disebut dengan susut tegangan merupakan perbedaan antara tegangan sumber dengan tegangan di beban, karena tegangan di beban tidak sama dengan tegangan sumber yaitu tegangan di beban lebih kecil dari tegangan sumber, dapat disebabkan oleh factor arus dan impedansi saluran.

3. Sifat Lingkungan

Sifat lingkungan merupakan kondisi dimana penghantar itu dipasang. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan:
- Penghantar dapat dipasang atau ditanam dalam tanah denagan memperhatikan kondisi tanah yang basah, kering atau lembab. Itu akan berhubungan dengan pertimbangan bahan isolasi penghantar yang digunakan.
- Suhu lingkungan seperti suhu kamar dan suhu tinggi, penghantar yang digunakan akan berbeda.
- Kekuatan mekanis, misalnya: pemasangan penghantar di jalan raya berbeda dengan di dalam ruangan atau tempat tinggal. Penghantar yang terkena beban mekanis, harus dipasang di dalam pipa baja atau pipa beton sebagai pelindungnya.

4. Kemungkinan Lainnya

Kemungkinan lainnnya merupakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti penambahan beban yang akan mengacu pada kenaikan arus beban sehingga perhitungan KHA penghantar untuk memilih luas penampang penghantar akan berbeda. Drop tegangan maksimum yang diizinkan adalah dua persen untuk penerangan dan lima persen untuk instalasi daya.

Rabu, 21 April 2010

Generator

Generator

Pengertian Generator

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor. Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:

1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.

2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.

3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.

4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.

5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.

Prinsip kerja dari generator

Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik. Besarnya tegangan induksi memenuhi persamaan:

E = 4. f. fv. fw. Φ. N. 10-8 Volt

Dimana :

E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif
fw= faktor lilitan
Φ = fluks
N = lilitan


Generator AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Generator AC terdiri dari stator yang merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen berputar dan terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator AC jangkamya diam sedangkan medan utamanya berputar dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan dua cincin geser.