Pengenalan komponen instalasi listrik sangat diperlukan untuk mengetahui
fungsi masing-masing komponen tersebut dengan benar. Di toko perlengkapan
listrik banyak sekali merek komponen instalasi yang beredar. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan standar aman bagi komponen instalasi yang akan
digunakan. Disarankan untuk memilih komponen untuk perlengkapan instalasi
listrik yang mencantumkan hal-hal sebagai berikut.
1.
Nama pembuat atau merek dagang.
2.
Keterangan tentang daya, tegangan atau arus pengenal.
3.
Tanda pengenal standar yang digunakan, seperti Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN).
Berikut ini adalah komponen-komponen
instalasi listrik pada bangunan rumah.
1.
APP dari PLN (kWH Meter)
APP (Alat Pengukur dan Pembatas) biasa disebut juga
dengan meteran PLN (kWH meter). Alat ini berfungsi sebagai tempat penyambungan
kabel dari tiang listrik ke instalasi dalam rumah. Selain itu, APP berfungsi
sebagai pengukur daya listrik (kWH meter) yang digunakan disebuah rumah, dan
sebagai pembatas/pemutus arus saat arus listrik di rumah tersebut berlebihan.
Pemutus arus ini berupa MCB (Mini Circuit
Breaker) atau sekring. APP manyalurkan listrik menuju ke PHB (Perlengkapan
Hubung Bagi) atau disebut box MCB.
2.
PHB (Box MCB)
PHB berfungsi untuk menerima energi listrik dari
APP, mendistribusikan dan mengontrol penyalurannya melalui sirkuit cabang ke
PHB cabang (misalnya pada rumah bertingkat) atau dari PHB langsung melalui
sirkuit akhir ke beban, seperti stop kontak, lampu dan peralatan listrik
lainnya.
Di dalam PHB terdapat alat pengaman berupa MCB atau
pengaman lebur (sekring) dengan ukuran tertentu. Selain itu, di dalam PHB juga
terdapat perlengkapan lainnya seperti kabel pembumian dan terminal kabel.
Alat pengaman berfungsi untuk memutus arus saat
terjadi beban listrik berlebih dan terjadi hubung pendek (korsleting). Alat
pengaman merupakan bagian dari PHB (box MCB).
·
4.
Elektrode Pembumian (Arde)
Pembumian adalah penyaluran hubungan ke bumi jika
terdapat kebocoran instalasi atau arus listrik, karena bumi merupakan penetral
arus listrik yang besar. Menurut PUIL 2000, elektrode pembumian adalah bagian
konduktif atau kelompok bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan listrik dengan
bumi. Elektrode
pembumian dibuat dari bahan tembaga atau baja yang digalvanisasi (dilapisi
tembaga). Alat ini digunakan untuk melindungi keselamatan pemilik instalasi dan
peralatan/perlengkapan listrik agar terhindar dari kerusakan.
Prinsip instalasi elektrode pembumian sama dengan
instalasi penangkal petir, terutama pada bagian penyalur sampai ke elektrode
tanah. Resistasi elektrode harus dapat diukur. Alat yang digunakan untuk
mengukur resistansi elektrode pembumian adalah Earth Tester.
5.
Penghantar Pentanahan
Penghantar pentanahan
adalah penghantar pengaman yang digunakan pada sistem pentanahan, yaitu untuk
menghubungkan sistem pentanahan dari elektrode pentanahan ke terminal utama pentanahan
dan dari terminal utama pentanahan sampai ke peralatan listrik yang ditanahkan.
Penghantar tanah harus dibuat dari bahan tembaga, aluminium, baja atau
perpaduan dari bahan tersebut. Berdasarkan kekuatan mekanisnya, luas penampang
minimum penghantar bumi yaitu:
a.
Untuk penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis
1.5 mm2 tembaga atau 2.5 mm2 aluminium.
b.
Untuk penghantar yang tidak terlindungi kokoh secara
mekanis 4 mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2.5 mm2
dan luas penampangnya 50 mm2.
6.
Penghantar Instalasi
Penghantar
terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang dilapisi
dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi). Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya
terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut
tembaga atau tembaga pejal. Kawat adalah penghantar tanpa dilapisi bahan
isolasi (penghantar telanjang).
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA
yang dimilikinya dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh
luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan
listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan
Watt, yang merupakan perkalian dari :
I(ampere) x V(volt)
= P(watt) ....…………………….(2.3)
Mengenai
penghantar yang akan digunakan dalam instalasi penerangan rumah tinggal
diantaranya kabel NYA dan kabel NYM.
a.
Kabel NYA
Biasanya
digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan ukuran 1.5 mm2 dan 2.5 mm2, berinti tunggal,
berlapis bahan isolasi PVC (polyvinyl
chloride) dan seringnya untuk instalasi kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan
isolasinya hanya satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah
digigit tikus.
Agar
aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC
atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan
apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
Kode Pengenal Jenis Kabel:
N: Kabel standar penghantar
tembaga
Y: Isolasi dari PVC
A:
Penghantar berisolasi PVC (berinti satu penghantar)
b.
Kabel NYM
Digunakan
untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM
berinti lebih dari satu ada yang berinti dua, tiga, atau empat dan memiliki
lapisan isolasi PVC. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga
tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA tetapi harganya lebih mahal dari
NYA. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun
tidak boleh ditanam.
Kabel
NYM dapat digunakan di atas dan di luar plesteran pada ruang kering dan lambab,
serta di udara terbuka. Penghantarnya terdiri dari penghantar padat bulat atau
dipilin bulat berkawat banyak dari tembaga polos yang dipijarkan. Isolasi inti
NYM harus diberi warna hijau-kuning, biru muda, merah, hitam atau kuning.
Khusus warna hijau-kuning tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan
untuk penghantar tanah. Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna
putih atau putih keabu-abuan.
Kode Pengenal Jenis Kabel:
N: Kabel standar penghantar tembaga
Y: Isolasi dari PVC
M:
Kabel berselubung PVC (biasanya berinti dua, tiga, atau empat dengan isolasi
PVC dua lapis)
7.
Stop Kontak
Stop kontak merupakan komponen instalasi listrik
yang berfungsi untuk mendistribuskan energi listrik dari instalasi rumah ke
beban (telivisi, radio, rice cooker, mesin cuci dan alat elektronik lainnya).
Stop kontak biasa disebut juga dengan kotak kontak. Pasangan stop kontak adalah
tusuk kontak yang biasa disebut juga dengan steker (colokan).
Stop kontak dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
a.
Stop Kontak Biasa
Stop kontak ini biasanya juga disebut KKB (kotak
kontak biasa). Stop kontak ini digunakan untuk daya listrik relatif kecil. Pada
instalasi rumah, stop kontak biasa lebih banyak digunakan daripada stop kontak
khusus. Berdasarkan bentuknya, stop kontak terdapat beberapa macam yaitu stop
kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah, dan stop kontak tahan
air/tetesan. Sedangkan berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop
kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang dipasang di
permukaan dinding.
Jika kita memasang stop kontak dengan ketinggian
kurang dari 125 cm, kita harus memberikan pengaman (tutup) baik dengan cara
diputar atau cara pengaman yang lain untuk melindungi penghuni rumah dari
bahaya tersengat listrik, karena stop kontak tersebut sangat mudah dijangkau,
bahkan oleh anak-anak
Stop kontak ini biasanya disebut juga dengan KKK
(kotak kontak khusus). Stop kontak ini digunakan untuk daya listrik yang
relatif besar. Pada instalasi rumah, stop kontak ini dipasang beberapa buah.
Artinya, kebutuhan jauh lebih sedikit dari stop kontak biasa. Contoh penggunaan
stop kontak khusus adalah untuk menyuplai listrik pada air conditioner (AC) atau water
heater. Berdasarkan cara dan bentuk pemasangannya, stop kontak khusus dapat
dipasang di luar dinding atau ditanam di dalam dinding.
8.
Pipa Instalasi (Pipa Kabel)
Pipa instalasi berfungsi sebagai isolator pada kabel
instalasi listrik. Oleh karena itu, pipa instalasi harus terbuat dari bahan
yang tahan terhadap tekanan mekanis, panas, serta tidak menjalarkan nyala api
dan kelembapan. Bahan tersebut misalnya PVC atau baja. Permukaan bagian dalam
dan luar pipa harus rata dan tidak kasar.
Selain berfungsi sebagai isolator pada kabel
instalasi listrik, pipa instalasi juga berfungsi untuk memudahkan penggantian
kabel-kabel tanpa harus membongkar dinding. Artinya, kabel tinggal dikeluarkan
dan dimasukan kembali melalui pipa tersebut. Pipa kabel bisa ditanam di dalam
dinding ataupun dipasang di permukaan dinding.
9.
Saklar dan Fitting Lampu
Saklar dan fitting lampu merupakan sirkit penerangan
pada instalasi listrik rumah. Saklar berfungsi untuk menyalakan dan mematikan
lampu. Fitting adalah rumah atau tempat untuk memasang lampu, saklar dan
fitting lampu dapat ditanam di dalam dinding atau dipasang di luar dinding.
terimakasih banyak gan untuk infonya
BalasHapussalam rajalistrik.com